PENDAHULUAN
Keluarga berarti beberapa orang yang berkumpul
menjadi suatu lingkungan yang memiliki
ikatan hubungan darah dan yang saling peduli satu sama lain.
Diberkati dapat diartikan dengan disertai Tuhan,
dijamin Tuhan, di lindungi Tuhan, dijaga Tuhan, di pelihara sama Tuhan, dan
macam lainnya.
LATAR
BELAKANG
Dalam Kejadian 1:26-27, “ Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. “ Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah
diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Ketika Tuhan menciptakan manusia menurut gambar
dan rupa Allah dan memberkati manusia. Tuhan berfirman, “ beranak cuculah dan
bertambah banyak.(ay 27)”. Inilah perintah Tuhan yaitu perempuan diciptakan
dari tulang rusuk laki-laki. Jadi Tuhan telah memberikan pasangan pada setiap
insan. Dan sewaktu Allah menciptakan manusia dan meletakkan Adam dan Hawa di
Taman Eden dengan semua yang melimpah. Namun karena Adam dan Hawa telah
melanggar perintah Tuhan yaitu mereka memakan buah terlarang. Inilah awal mula
dari jatuhnya manusia dalam dosa dan telah melanggar Firman Allah.
Dan tuhan berfirman dalam Kejadian 3:16-19,
dimana telah dijelaskan bahwa karena manusia telah kehilangan kemuliaan allah,
manusia akan bekerja untuk mendapatkan makan.
BAGAIMANA
SIKAP KITA DI TENGAH BADAI
Selama kita hidup dan bernafas, tak dapat untuk
kita pungkiri bahwa kita tak terlepas dari masalah; kegagalan, penyakit,
perlakuan orang lain, ekonomi, pendidikan, dll. Tak ada orang yang menghadapi
kehidupan dengan jalan yang mulus saja. Pasti terdapat batu-batu . ada ungkapan
sekuat apapun tubuh kita pasti pernah sakit, dan semulus apapun jalan hidup
kita pasti ada badai yang menerpa.
Dan kebanyakan saat orang dihadapkan dengan
berbagai persoalan hidup, kerap kali merasa putus asa dan merasa diri paling
malang, sehingga hidup menjadi mengasihani diri sendiri.
Manusia akan menjadi lupa bahwa selama manusia
hidup dan bernafas tak kan luput dari yang namanya masalah(badai kehidupan) yang
datang silih berganti. Dan semuanya atas seijin Tuhan.
Tak peduli sebesar apapun badai yang menerjang
kehidupan kita, namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam
menghadapi badai tersebut; apakah akan menghadapinya dengan sikap yang dewasa(
dengan penuh iman dan rasa percaya), ataukah akan menghadapinya dengan sikap
yang kekanakan(dengan menyalahkan orang lain terlebih parah menyalakan Tuhan)
Ada sebuah kisah yang terdapat dalam Yohanes
4:46-54,, dimana dalam kisah tersebut kita dapat memetik 3 poin:
1.
Ada kemauan untuk keluar dari
masalah:
Semua ini membutuhkan tekad,
semangat tinggi, kemauan, kerja keras, harapan. Yakinlah semua masalah ada
jalan keluarnya.
1 Korintus 10:13. Jangan pernah
putus asa terlebih dahulu, namun tetap miliki semangat.
Inilah langkah awal untuk
mencegah masalah.
2.
Cari pertolongan ke tempat yang
tepat:
Pertolongan datang dari Tuhan,
saat badai datang menerpa, jangan mau tertipu dengan godaan untuk mencari jalan
pintas. Bukan masalah selesai namun akan menjadi masalah yang baru.
Mencari pertolongan pada Tuhan.
3.
Menyikapi dengan positif:
Di balik masalah ada kesempatan
kita untuk lebih bertumbuh lagi dengan Tuhan. Iman kita akan diuji dengan
masalah yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Masalah akan mengajar kita
untuk lebih rendah hati, berserah dan bertumbuh lagi dalam Tuhan.
KELUARGA
YANG DIBERKATI
Menurut saya keluarga yang
diberkati adalah keluarga itu menjadikan Tuhan sebagai kepala dalam rumah tangga
dan menjadikan dasar pondasi dan selalu menyertakan Tuhan dalam setiap langkah.
Berkat akan mengalir selama kita mengutakan Tuhan (Matius 6:33).
KESIMPULAN
Miliki iman yang kuat dan
sungguh-sungguh kepada Tuhan. Sebab iman akan buat kita berada dalam anugerah
Tuhan dan iman akan buat kita menikmati janji-janji Allah.
Iman
sebiji sesawi dapat memindahkan gunung; gunung persoalan, penyakit, ekonomi, pendidikan,
iri hati,