Senin, 04 November 2013

Menjaga Hati



Hati adalah pusat dari pemikiran.
Jagalah perasaan, hati orang
Karena hati itu seperti tembok.
Bilamana kita menancapkan paku itu
Di tembok
Itu akan membekas
Dan akan selalu ada selamanya.
Karena itu jagalah hati kita, sebab dari situlah terpancar kehidupan .

(*^ -^*) AMSAL 4:23 (*^ -^*)

GBU

TETAP SEMANGAT DALAM MENGIRING TUHAN



SAAT ANDA MENCINTAI
Mungkin anda dikecewakan,
Anda di lukai
Bahkan merasa dikhianati
TETAPLAH MENCINTAI

SAAT ANDA MELAYANI
Mungkin kerja anda tidak di hargai,
Anda banyak mendapat kritikan
Bahkan dikecam
TETAPLAH MELAYANI

SAAT ANDA MEMBERI
Serasa habis yang anda miliki
Walaupun tak ada ucapan terima kasih
TETAPLAH MEMBERI

Ingatlah bahwa Tuhan telah melakukannya terlebih dahulu,
Kita hanya meneladaniNya.
KEEP FAITH.

^_^ GBU ^_^

Senin, 16 September 2013

KELUARGA YANG DIBERKATI



PENDAHULUAN
Keluarga berarti beberapa orang yang berkumpul menjadi suatu lingkungan  yang memiliki ikatan hubungan darah dan yang saling peduli satu sama lain.
Diberkati dapat diartikan dengan disertai Tuhan, dijamin Tuhan, di lindungi Tuhan, dijaga Tuhan, di pelihara sama Tuhan, dan macam lainnya.

LATAR BELAKANG
Dalam Kejadian 1:26-27, “ Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. “ Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Ketika Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah dan memberkati manusia. Tuhan berfirman, “ beranak cuculah dan bertambah banyak.(ay 27)”. Inilah perintah Tuhan yaitu perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Jadi Tuhan telah memberikan pasangan pada setiap insan. Dan sewaktu Allah menciptakan manusia dan meletakkan Adam dan Hawa di Taman Eden dengan semua yang melimpah. Namun karena Adam dan Hawa telah melanggar perintah Tuhan yaitu mereka memakan buah terlarang. Inilah awal mula dari jatuhnya manusia dalam dosa dan telah melanggar Firman Allah.
Dan tuhan berfirman dalam Kejadian 3:16-19, dimana telah dijelaskan bahwa karena manusia telah kehilangan kemuliaan allah, manusia akan bekerja untuk mendapatkan makan.

BAGAIMANA SIKAP KITA DI TENGAH BADAI
Selama kita hidup dan bernafas, tak dapat untuk kita pungkiri bahwa kita tak terlepas dari masalah; kegagalan, penyakit, perlakuan orang lain, ekonomi, pendidikan, dll. Tak ada orang yang menghadapi kehidupan dengan jalan yang mulus saja. Pasti terdapat batu-batu . ada ungkapan sekuat apapun tubuh kita pasti pernah sakit, dan semulus apapun jalan hidup kita pasti ada badai yang menerpa.
Dan kebanyakan saat orang dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup, kerap kali merasa putus asa dan merasa diri paling malang, sehingga hidup menjadi mengasihani diri sendiri.
Manusia akan menjadi lupa bahwa selama manusia hidup dan bernafas tak kan luput dari yang namanya masalah(badai kehidupan) yang datang silih berganti. Dan semuanya atas seijin Tuhan.
Tak peduli sebesar apapun badai yang menerjang kehidupan kita, namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi badai tersebut; apakah akan menghadapinya dengan sikap yang dewasa( dengan penuh iman dan rasa percaya), ataukah akan menghadapinya dengan sikap yang kekanakan(dengan menyalahkan orang lain terlebih parah menyalakan Tuhan)
Ada sebuah kisah yang terdapat dalam Yohanes 4:46-54,, dimana dalam kisah tersebut kita dapat memetik 3 poin:
1.    Ada kemauan untuk keluar dari masalah:
Semua ini membutuhkan tekad, semangat tinggi, kemauan, kerja keras, harapan. Yakinlah semua masalah ada jalan keluarnya.
1 Korintus 10:13. Jangan pernah putus asa terlebih dahulu, namun tetap miliki semangat.
Inilah langkah awal untuk mencegah masalah.

2.    Cari pertolongan ke tempat yang tepat:
Pertolongan datang dari Tuhan, saat badai datang menerpa, jangan mau tertipu dengan godaan untuk mencari jalan pintas. Bukan masalah selesai namun akan menjadi masalah yang baru.
Mencari pertolongan pada Tuhan.

3.    Menyikapi dengan positif:
Di balik masalah ada kesempatan kita untuk lebih bertumbuh lagi dengan Tuhan. Iman kita akan diuji dengan masalah yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita. Masalah akan mengajar kita untuk lebih rendah hati, berserah dan bertumbuh lagi dalam Tuhan.

KELUARGA YANG DIBERKATI
Menurut saya keluarga yang diberkati adalah keluarga itu menjadikan Tuhan sebagai kepala dalam rumah tangga dan menjadikan dasar pondasi dan selalu menyertakan Tuhan dalam setiap langkah. Berkat akan mengalir selama kita mengutakan Tuhan (Matius 6:33).

KESIMPULAN
Miliki iman yang kuat dan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Sebab iman akan buat kita berada dalam anugerah Tuhan dan iman akan buat kita menikmati janji-janji Allah.
Iman sebiji sesawi dapat memindahkan gunung; gunung persoalan, penyakit, ekonomi, pendidikan, iri hati,

Senin, 26 Agustus 2013

HIDUP KITA BERHARGA BAGI TUHAN



Jika berbicara tentang hidup, maka yang tergambarkan oleh saya adalah hidup kita adalah anugerah Tuhan. Kita bisa menghirup udara segar setiap pagi, melihat matahari di setiap pagi, melihat bintang di setiap malam menjelang, Terkadang kita kerap kali merasa bahwa kehidupan kita di dunia ini tidak berarti apapun atau dengan kata lain tidak ada artinya. Banyak orang yang merasa dirinya tidak berarti karena beberapa hal, seperti ditinggal oleh orang-orang yang kita sayang, kehidupan yang diluar pikirannya, karena kekurangan fisik, karena perilaku yang telah menyimpang dari kebenaran, karena telah melanggar perintah Tuhan, dan macam hal lainnya.
Namun tanpa kita sadari kita melupakan kodrat kita sebagai ciptaan Tuhan yang telah difirmankan dalam Kejadian 1:26-27, “ Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar  Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Begitu sempurnanya manusia sebagai ciptaan Tuhan, tetapi hal ini yang kerap kali tak disadari oleh setiap jiwa. Dalam Matius 6: 26, 28, 30 Tuhan saja memelihara burung-burung yang di langit Tuhan memberinya makan, bunga bakung di taman Tuhan pelihara, dan mendandani rumput di ladang, apa lagi kita sebagai ciptaan yang paling mulia? Semua dijawab Tuhan dalam Mazmur 17:8, “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.”
Hidup kita berharga dimata Tuhan, karena Tuhan menciptakan kita seturut dengan gambar-Nya. Dia pun memberikan kasih-Nya bagi kita dan merelakan segalanya bagi kita. Bahkan Tuhan rela mati di kayu salib untuk menebus setiap dosa kita. Semua ini Tuhan lakukan karena kita berharga di mata-Nya.
Tuhan yang memberikan kita nafas kehidupan, tercantum dalam Yesaya 42: 5, “ Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya.”

(✿◠‿◠)  ĜŐĐ βŁĘŚŞ ŶŌŪ  (◠‿◠✿)

Minggu, 04 Agustus 2013

PENOLONG DAN PENGHIBURKU ADALAH BAPA



            Ketika aku berada dalam kesesakan, kehancuran hati, kesedihan, kerapuhan, yang aku harapkan hanyalah Bapa. Walaupun badai menerpa hidupku, aku pun berkata masih ada Bapa dalam hidup ku yang sanggup menolong aku dan membebaskan aku dari badai yang menghadang langkah ku. Saat aku merasa semua jalan yang aku hadapi tertutup, seolah tiada yang sanggup menolong ku, bahkan aku harus meneteskan air mata, hati ku tetap yakin bahwa Bapa masih ada di sampingku.
            Namun di samping itu, aku tahu masih ada satu sosok pribadi yang begitu peduli dengan hidup ku. Dia adalah Bapa, seorang penolong yang selalu hadir dimana pun dan kapan pun aku mencarinya aku akan mendapatkannya. Karena itulah janji Bapa bagi ku. Bapa akan selalu menyertai aku karena aku tahu Bapa adalah Bapa ku yang setia. Dia Bapa yang tak pernah membiarkan untuk aku melangkah seorang diri.