Kamis, 31 Desember 2020

Eben Haezer

 Shalom sahabat blogger Coretan Inge .

Ingatkah kalian akan sebuah lagu yang sudah lama. ini dia lirik lagunya :


Kalau kami ada pada hari ini

Itu semua karna berkat Tuhan

Hari demi hari tlah kami lewati

Susah atau pun senang

Kami percaya.. Tuhan slalu serta

Dan tak pernah meninggalkan kami

Sbab itu janjiNya.. bagi kita

Orang yang mengasihi Dia

Eben Haezer.. Eben Haezer

Sampai disini Tuhan sudah menolong

Eben Haezer.. Eben Haezer..

Tuhan pasti menolong


Tepat di hari ini kamis, 31 Desember 2020, kita semua akan mengakhiri masa kehidupan di tahun 2020 & akan memasuki, menyongsong tahun yang baru. Waktu semakin berlalu, kita bisa melihat, merasakannya, menikmatinya dengan hari berganti, bulan berganti, tahun pun berganti. Hingga di penghujung tahun 2020 ini, kita semua yang masih ada sampai saat ini, pasti memiliki cerita, sejarah,suka duka yang kita lewati, dari lahirnya kehidupan baru, dari perginya seseorang untuk selamanya, dari kisah cinta yang sirna atau kandas, dari kisah cinta yang baru, dari kelulusan study, dari pekerjaan atau usaha baru, dari promosi jabatan, dari suksesnya usaha kita, bahkan dengan adanya pandemi covid ini tak banyak juga yang harus kehilangan pekerjaan, mata pencaharian mereka karena dampak dari virus ganas ini.

Tapi bilamana saat ini kita ada, kita hidup sampai saat ini, semua karena kemurahan Tuhan, dan Eben-Haezer ( Sampai di sini Tuhan Menolong). Betapa begitu besarnya kasih Tuhan bagi kita anak-anak-Nya.

Saat ini, waktu yang tersisa di tahun 2020 hanya tinggal menghitung jam saja, kita akan tinggalkan kehidupan kita di tahun 2020 dan menyambut tahun 2021. siapkah kita? Tahun berganti tidak akan semakin mudah, kondisi ekonomi, kondisi politik, kondisi bangsa Indonesia kita selalu mengintai kita kapan saja tanpa terduga seperti masuknya virus Covid-19 ini yang memutar balikkan kondisi politik, ekonomi, bangsa kita menjadi porak-poranda. Namun kembali lagi pada Firman Tuhan pada 1 Samuel 7:12, " Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita."

Tetap percaya dan tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan, bahwa sepanjang tahun 2020 Tuhan telah menolong kita, maka di tahun 2021 dan selanjutnya Tuhan juga pasti menolong.

Kuncinya : Sabar, Setia, Taat, Dengar-dengaran akan Firman Tuhan, Kembali pada Alkitab, Berdoa, Tekun, menjadi pelaku Firman & menjadi saksi melalui hidup kita agar orang-orang di sekeliling kita merasakan bahwa Tuhan tinggal di dalam hati kita & hidup di dalam jiwa kita.


untuk saya pribadi & pasangan saya, tahun 2020 menjadi tahun anugerah bagi kami. Di tahun inilah Tuhan pertemukan kami untuk waktu yang kurang lebih ada 6-8 tahun kami terpisah jarak & ruang, kami tidak ada sama sekali komunikasi selama kurun waktu itu. Tapi karena Anugerah, rencana Tuhan, kami di pertemukan kembali, kami menjadi sebuah pasangan yang cinta Tuhan, pasangan yang berjuang, pasangan yang melewati masa suka duka kami akan semua hal. Dalam hubungan ini pun aku melihat Tuhan begitu banyak bekerja menolong kami akan hal-hal kecil & sederhana yang terjadi di dalam kehidupan kami berdua. Siapa kami, bagaimana kami di masa lalu, apapun latar belakang kami, Tuhan sudah banyak campur tangan dalam kehidupan kami berdua. Suka duka, pahit manisnya kehidupan telah kami jalani bersama. Yang membuat kami kuat hadapi badai, gelombang yang menerpa kami berdua adalah kekuatan cinta kami. Ya seberapa besar cinta yang tertanam di hati kami, itu yang akan mengalahkan setiap ego kami, saling terbuka, saling jujur, saling menopang, saling membangun, saling bergandengan tangan, saling berdoa bersama, saling belajar untuk menjadi pribadi yang semakin hari semakin lebih baik. Iya, setiap proses yang kami lalui bersama tidaklah mudah, sakit, berat, seperti kami tidak sanggup memikul lagi beban di pundak kami, kata mundur, kata menyerah pernah terucap dari kami, tapi sampai saat ini kami masih bersama, kami masih bersatu semua karena rencana Tuhan, semuanya karena Anugerah Tuhan yang begitu besar & nyata atas kami. Dan seperti lagu di atas Eben-Haezer-Sampai di sini Tuhan menolong hubungan kami, perjalanan kami, dan kami siap memasuki tahun yang baru, tahun 2021 tahun pemulihan, tahun berkat Tuhan, tahun janji Tuhan dinyatakan bagi setiap kami. Kami tak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2021 mendatang, tapi saat kami mau bersepakat, bersehati, sevisi, semisi, menanggalkan ego kami masing-masing, mau berkorban, mau merangkul satu sama lain, saling melipat tangan, bertekuk lutut di hadapan Tuhan, kami berdua percaya bahwa pemeliharaan Tuhan atas kami tak akan pernah habis, selalu baru bagi kami, dan cinta kami semakin bertumbuh & berbuah manis dan melalui kehidupan kami, kami bisa menjadi berkat, menjadi saksi bagi orang-orang di sekeliling kami melalui kehidupan kami berdua.

Kamis, 24 Desember 2020

Mine - Iman

 Shalom sahabat tulisan coretan inge.


Hari ini, ijinkan saya berbagi cerita tentang 2 kata yang tak asing lagi di telinga kita.

pengen tau ga nih kalian 2 kata itu apa sih, min?

Yuk, aku kasih tunjuk aja deh biar kalian gak kepoo..

2 kata yang akan aku bahas di sini adalah Mine-Iman.


Nah, sudah tahu kan 2 kata yang akan saya bahas adalah Mine - Iman.

Seperti yang kalian tahu, Mine dalam bahasa Inggris berarti kepunyaan, kepemilikkan.

Suatu bentuk kata sifat yang menjelaskan sebuah pernyataan yang menjelaskan bahwa sesuatu, seseorang atau suatu bentuk itu adalah milik saya, kepunyaan saya.


Iman dalam bahasa indonesia dapat didefinisikan sebagai suatu kepercayaan, suatu keyakinan yang belum di lihat oleh mata jasmani kita. kalau dalam Alkitab di jelaskan di dalam Ibrani 11:1, " Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."


Lantas, kalian pasti bertanya, apa sih hubungan Mine dengan Iman.

Ehm.... Sebenarnya Mine - Iman adalah sebuah singkatan nama antara saya dengan pasangan... cie cieeeee.. sweet yaaa.. hehehe..

kembali lagi ke tulisan ya guys, seperti yang saya jelaskan bahwa Mine - Iman adalah singkatan dari nama kami berdua. Kami membuat singkatan itu pun kebetulan saja.

Setelah saya pikir, dan saya jalani, bagaimana liku liku yang saat ini harus saya & pasangan saya lalui begitu rumit, begitu terjal, begitu curamnya, berbatu, dll sebagainya. 

Kami memutuskan melangkah dengan Iman bahwa Mine itu benar adanya.

Kami bersama, kami bersatu, seperti sebuah kata Mine itu sendiri, Bahwa saya adalah kepunyaannya, dan sebaliknya pasangan saya adalah kepunyaan saya.

Kami berdua berdiri dengan pondasi Iman sebagai dasar hubungan relationship kami. Kami berjalan, melangkah dengan Iman. Sesuatu yang belum terlihat oleh mata jasmani kami, karena adanya tembok besar yang membentengi kami, menghadadang langkah kami, tapi kami tetap berteguh dalam doa, melangkah dengan iman, bahwa apa yang menjadi harapan kami berdua, impian kami berdua, kami kembalikan dengan dasar hubungan ini adalah melangkah dengan Iman. sesuatu yang belum tampak secara mata jasmani kami, tapi kami mau mengimaninya & kami mau melihatnya dengan mata rohani kami. Bahwa ketika Tuhan punya rencana atas hidup kami berdua, maka tiada satu hal pun, orang pun yang akan menutup pintu itu bagi kami.

Aku buat tulisan ini terspecial untuk pasangan ku saat ini yang mengisi hati ku, hari-hariku, dengan tawa-tangis, suka-duka, bahagia-sedih, bangkit-hancur, susah-senang.

Terima kasih pasangan ku, MW,, tetaplah belajar ,berjuang untuk menjadi pasangan yang baik, setia, jujur, beretika, dan berubahlah menjadi lebih baik lagi setiap waktunya. Dan jangan pernah berhenti mencintai ku, jangan pernah meninggalkan ku..

_ Tuhan Memberkati _

Selasa, 15 Desember 2020

Taat dan Setia Dalam Rencana Tuhan

 Shallom Sahabat Blogger Coretan Inge.


Saat semua hal yang terjadi di hadapan ku adalah sesuatu yg di luar harapan ku di luar ekspetasi ku,

Rasa kecewa hancur sedih marah protes bertanya-tanya, why God?

Tapi disinilah akan terlihat karakter atau pribadi siapa yang bertahta dalam hidup kita.

Egois kita ataukah karakter Kristus?

Saat ego kita yang menguasai perasaan seperti marah, kecewa, protes karena sebagai bentuk tidak terima, hancur, sedih, menyalahkan keadaan, terlebih menyalahkan Tuhan.

Tapi kalau yang muncul adalah karakter Kristus,

Rasa kecewa, sedih, putus asa ada tapi itu semua tidak menguasai diri kita hati kita, tapi tetap sabar, tetap taat, & setia pada Tuhan.

Percaya bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari rencana yang telah kita susun..


Kata itu bisa ku tulis karena sebuah hal yang Tuhan ajarkan padaku.

Di saat aku & seseorang yang saat ini Tuhan percayakan pada ku untuk menjadi pasangan ku, kami berdua sudah menyusun rencana berlibur bersama dengan saudaranya di sebuah kota dekat kota dingin.. Iya, kami berdua ingin berlibur di kota Malang di kediaman saudara nya. Segala prepare sudah kami siapkan, dari akomodasinya, dari prepare mau buat acara apa di sana saat kumpul, mau kulineran kemana saja, mau berkelana kemana saja sekalian untuk pasangan ku melakukan hobi nge-Drone nya. Di sini kami melakukan perjalanan dari kota Surabaya menuju kota Malang untuk merayakan penutupan tahun 2020 dan bersama memasuki tahun yang baru di tahun 2021 dengan membuka lembaran yang baru. Sampai Tanggal 1-2 nya kami akan berkeliling di kota Malang dengan suasana sejuk-dingin bermain drone membuat cuplikan video, kuliner bersama. Wowww, imajinasi sudah berputar membayangkan betapa bahagianya, senangnya.

Hari semakin berlalu, berganti. kami tak sabar menanti, namun hingga 17 hari menjelang keberangkatan kami, dengan rasa sedih iya pasti, kecewa iyalah, pupus harapan, kandasnya keinginan harus kami kubur bersama dalam-dalam. tepat H-17 kami menyusun semua rencana kami bersama, di hari itulah Tuhan seperti berbicara dengan kami berdua agar kami membatalkan keberangkatan kami ke kota Malang.

Alasan kami membatalkan keberangkatan kami adalah karena H-17 keberangkatan kami, ada surat dari pemerintah kota Surabaya yang mengharuskan bagi setiap warga yang hendak keluar dari Surabaya atau masuk kota Surabaya untuk melakukan test SWAP terlebih dahulu dengan status hasil nya adalah Negatif. Dan dianjurkan untuk melakukan Karantina selama 14 Hari terlebih dahulu. Serta Himbauan dari Perusahaan tempat saya bekerja untuk setiap karyawannya tidak melakukan perjalanan ke luar kota

Tapi di sinilah kami belajar, kami di proses, kami di bentuk Tuhan.

Saat kami memikirkan ego kami, bisa saja kami nekat berangkat dengan segala cara di halalkan.

ataukah kami patuh pada teguran Tuhan lewat hal-hal yang terjadi di sekitar kami yang menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki perjalanan kami.

Mendengar berita bahwa covid semakin marak kembali setelah liburan panjang & masa pilkada lalu, melihat situasi kondisi cuaca akhir-akhir ini yang sungguh mengerikan & ekstrim.

Hal-hal sederhana seperti inilah Tuhan mencoba berkomunikasi dengan kami.

Dan kami mau meresponi itu,

Kami tidak ingin dengan keegoisan kami yang tetap ingin berangkat, kami akan membahayakan nyawa atau kesehatan masing-masing pribadi kami.

Bukankah sebagai pasangan kami harus saling menyayangi, menjaga, melindungi, mengingatkan, menegur bila kami salah.

Dan keputusan kami, kami membatalkan perjalanan kami demi kebaikan kami berdua, dan terlebih kami mau belajar taat, setia & mendengar suara Tuhan plus meresponi nya.

Di sini kami sedih iya secara manusia,

tapi kami bersyukur karena Tuhan baik bagi kami berdua, Tuhan sayang kami berdua, & kami berdua berharga di mata Tuhan & maka dari itulah Tuhan tidak menghendaki kami berangkat berlibur.

Di balik gagalnya rencana yang kami buat.

Kami masing-masing belajar apa arti suatu ketaatan, suatu kesetiaan.

Karena saat kami mementingkan ego kami dengan tetap nekat berangkat, bisa saja kami berdua terkena virus covid ini & hal lain terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Dan juga dengan aturan yang telah di tetapkan, kami mau belajar menjadi warga yang baik & taat akan himbauan yang berlaku dari pemerintah maupun dari perusahaan agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota untuk hal yang tidak penting sekali.

Inilah kisah kami berdua.


~ Tuhan Memberkati ~


https://regional.kompas.com/read/2020/12/13/14140091/ini-6-point-penting-surat-edaran-risma-jelang-natal-dan-cuti-bersama-di?page=all#page2