Sabtu, 27 Juni 2020

Sepenggal Cerita Perjalanan Rohani part II

Shalom Sahabat Coretan Inge. Mau sharing dikit nih. Kejadian ini baru terjadi sekitar 2 buLan lalu. Kejadian yang sama pernah terjadi sebelumnya sekitar 5 tahun yang lalu. Hampir sama sih. Pernah di satu masa yaitu masa dimana Tuhan izinkan saya untuk mengenal satu sosok baru ( sosok ini saya mulai mengenal dekat setelah 4 tahun dari kejadian yang pertama sebelumnya dalam hidup saya tapi walaupun semua berujung hanya dapat dihitung dengan hitungan jari. Ya, benar. Tuhan hanya izinkan orang itu hadir dalam kehidupan pribadi saya hanya kurang lebih 15 buLanan saja. Tapi di situlah justru kerohanian saya flat bahkan bisa di katakan rohani saya sudah ¾ mati. Semua dikarenakan saya terlalu menikmati satu masa yaitu masa dimana saya ada dalam zona nyaman saya. Dan saya nggak mau untuk keluar dari zona nyaman saya. Ya zona nyaman yang membuat saya membabi buta. Ya selama kurun waktu kurang lebih 15 buLan thu proses yang benar" berat buat saya. Mengapa saya berkata berat? Karena dalam masa itu keinginan daging saya/zona nyaman saya sedang berperang panas dengan suara hati/suara Tuhan. Dimana dalam keinginan daging saya, saya tak mau melepaskan ikatan zona nyaman saya waktu itu yang membuat saya senang, bahagia, bangga bahkan, tapi di saat yang sama itu juga suara hati berkata lain, dengan sadar saya mampu & dapat berkata aku tak bisa bertahan terus dengan kondisi yang seperti ini yang terkadang 100% saya sadari saya tertekan dengan kondisi zona nyaman saya. Tapi daging saya menolak dan si iblis membuat sesaat semua begitu indah dan menarik ketika saya mendengar dan benar" merasakan suara hati saya yang bertentangan dengan keinginan daging saya. Semua bergejolak seperti ini terus sekitar 15 bulanan. Sampai pada akhir nya Tuhan sendiri yang bertindak secara langsung dan gak main main lagi. Tuhan langsung mengambil sosok itu dari kehidupan saya secara paksa tanpa ada tanda apapun, karena pada saat itu semua baik baik saja. Dan Tuhan ambil itu semua seperti kedipan mata. Wow, ketika itu saya benar benar seperti merasakan bahwa saya saat itu sedang berada di titik terendah dan ketika saya melihat hari-hari saya, saya melihatnya bukan sebagai kehidupan yang d syukuri, tapi saya melihat seperti musuh saya. Sehingga ketika saya melihat, saya cuma menangis, saya cuma bilang buat apa ini Tuhan kalau dengan ini KAU ambil sosok itu. Kehilangan semangat pasti. Tapi sampai satu masa saya menyadari saya nggak bisa seperti ini terus, keinginan saya ingin melanjutkan karir saya, kehidupan saya. Di situlah awal dari kebangkitan saya. Saya dan beberapa orang di sekitar saya mengiyakan juga bahwa dengan kepergian sosok itu saya jauh lebih bahagia dibandingkan ketika saya bersama dengannya. Dan dari situlah awal sebuah perjalanan kerohanian saya di mulai. Ada teman saya yang pernah berkata pada saya bahwa " Tuhan mau pakai kamu, tapi semua masih tertutup dengan kekanak-kanakan mu ". Tapi saya masih tak percaya dan heran, aku nggak punya talenta apapun, aku nggak bisa apa-apa, aku nggak punya karunia seperti yang lain. Tapi Tuhan hanya diam, dan dengan berjalannya waktu Tuhan menjawab perlahan. Salah satu teman dari teman saya pernah mempertemukan saya dengan teman rohani nya, dan teman rohani nya juga menyimpulkan hal yang sama dengan teman saya itu, bahwa kamu punya karunia. Maka kamu harus peka lagi terhadap suara Tuhan. Ingatlah suara Tuhan dan suara daging hampir sama. Mengapa saya katakan hampir sama, karena manusia sekarang menyamakan suara daging kita dengan membawa suara Tuhan, seolah olah Tuhan yang berkata. Namun ketika belakangan ini saya memang merasakan kuasa Roh Kudus itu hadir memimpin saya, tapi di satu sisi manusia saya, saya merasakan kondisi yang flat lagi. Tapi ketika doa, saya merasakan hati saya hancur tapi masih berat untuk meneteskan air mata itu. Namun, disitu tiba-tiba saya bisa meneteskan air mata dengan begitu piLu bahkan saya hampir berteriak karena beratnya hati saya namun saya meredamnya dengan air mata yang mengalir deras, dan saya merasakan kelegaan di hati saya serta hati saya seperti seolah di sentuh dan saya damai. Pernah saya bertemu dengan seorang pembicara sekitar 4 tahun lalu, pembicara itu hanya berkata " Tuhan memberkati dan menepuk pundak saya serta berkata " Kembangkan potensi mu sambil tersenyum." Jadi, saya simpulkan, jika Tuhan memberikan karunia ini pada saya, maka biarlah dengan karunia yang Tuhan percayakan buat saya, saya dapat melakukannya demi kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama dan menyelamatkan jiwa jiwa/domba domba terhilang. Inilah sepenggal perjalanan kerohanian saya hingga saat ini saya rasakan Tuhan benar" nyata & hidup & berkarya dalam hidup saya. 😇 Tuhan Memberkati 🥰 Author : Inge Christalina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar