Kerap kali di kala kita bangun tidur, kita pasti bingung dengan aktivitas kita, kesibukan kita. Yang bekerja maupun sekolah/kuliah, bangun tidur, cepat mandi karena aku telat. Tapi itulah yang sering kali terjadi dalam kehidupan manusia. Manusia sudah mulai sibuk dengan aktivitas dan rutinitasnya setiap hari. Tapi tanpa disadari, ada satu sosok yang begitu rindu dengan kita di saat kita mulai membuka mata kita di hari yang baru. Sadarkah kita bahwa Tuhan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Bapa kita, Dia setiap waktu rindu mendengar suara kita. Dia ingin tahu apa saja yang telah terjadi pada anak-Nya. Bapa memang Maha Tahu, tapi Bapa ingin kita sharing sama bapa kita sendiri tentang kehidupan kita.
Tapi apa
yang justru terjadi, disetiap pagi, kita cuekin Bapa kita dengan sibuk memilih
baju yang akan kita pakai untuk pergi bekerja/kuliah, sibuk mencari seragam
sekolah. Dan setelah menemukan baju yang akan dikenakan, kita segera berlari
keluar kamar untuk duduk bersantai di kursi, mengambil telepon untuk
menceritakan hal-hal terupdate kepada teman-teman.
Dan ketika disaat jam istirahat tiba, kita
berlari menuju kantin. Di sana kita langsung menyantap makanan kita, tanpa kita
terlebih dahulu menundukkan kepala kita untuk berjumpa dengan Bapa dan mengucap
syukur buat berkat jasmani yang Bapa sediakan buat kita.
Tetapi ketika kita sampai dirumah, Bapa berkata sepertinya ada banyak hal yang harus
kau lakukan. Dan setelah semua
tugas-tugas kita selesai, Bapa justru melihat kita menyalakan Tv dan sibuk duduk
berjam-jam untuk menonton Tv kesukaan kita. Hingga tiba waktunya malam pun
menjelang, kita mulai merasa mengantuk dan lelah. Lalu berdiri dan melangkahkan
kaki menuju kamar untuk beristirahat.
Hal sekecil ini pun kita tidak menyadarinya. Bapa
setaip saat selalu ada untuk kita. Bapa selalu menunggu kita. Bapa senantiasa
menanti kita dengan sabar. Bapa tetap bertahan seperti itu karena Bapa sangat
sayang dan mengasihi kita anak-Nya. Di dalam hati Bapa, Dia sangat rindu dengan
kita. Bapa rindu saat dimana kita menghampiri Bapa untuk sharing tentang apa
saja yang kita lakukan, berbicara dari hati ke hati. Seperti kau berbicara
kepada orang tuamu, kepada sahabatmu.
Apa yang menjadi harapan Bapa pada kita adalah “
Bapa rindu kita menyediakan sedikit waktu kita yang telah bapa kasih untuk
berjumpa dengan Bapa”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar