Selasa, 15 Desember 2020

Taat dan Setia Dalam Rencana Tuhan

 Shallom Sahabat Blogger Coretan Inge.


Saat semua hal yang terjadi di hadapan ku adalah sesuatu yg di luar harapan ku di luar ekspetasi ku,

Rasa kecewa hancur sedih marah protes bertanya-tanya, why God?

Tapi disinilah akan terlihat karakter atau pribadi siapa yang bertahta dalam hidup kita.

Egois kita ataukah karakter Kristus?

Saat ego kita yang menguasai perasaan seperti marah, kecewa, protes karena sebagai bentuk tidak terima, hancur, sedih, menyalahkan keadaan, terlebih menyalahkan Tuhan.

Tapi kalau yang muncul adalah karakter Kristus,

Rasa kecewa, sedih, putus asa ada tapi itu semua tidak menguasai diri kita hati kita, tapi tetap sabar, tetap taat, & setia pada Tuhan.

Percaya bahwa Tuhan punya rencana yang jauh lebih indah dari rencana yang telah kita susun..


Kata itu bisa ku tulis karena sebuah hal yang Tuhan ajarkan padaku.

Di saat aku & seseorang yang saat ini Tuhan percayakan pada ku untuk menjadi pasangan ku, kami berdua sudah menyusun rencana berlibur bersama dengan saudaranya di sebuah kota dekat kota dingin.. Iya, kami berdua ingin berlibur di kota Malang di kediaman saudara nya. Segala prepare sudah kami siapkan, dari akomodasinya, dari prepare mau buat acara apa di sana saat kumpul, mau kulineran kemana saja, mau berkelana kemana saja sekalian untuk pasangan ku melakukan hobi nge-Drone nya. Di sini kami melakukan perjalanan dari kota Surabaya menuju kota Malang untuk merayakan penutupan tahun 2020 dan bersama memasuki tahun yang baru di tahun 2021 dengan membuka lembaran yang baru. Sampai Tanggal 1-2 nya kami akan berkeliling di kota Malang dengan suasana sejuk-dingin bermain drone membuat cuplikan video, kuliner bersama. Wowww, imajinasi sudah berputar membayangkan betapa bahagianya, senangnya.

Hari semakin berlalu, berganti. kami tak sabar menanti, namun hingga 17 hari menjelang keberangkatan kami, dengan rasa sedih iya pasti, kecewa iyalah, pupus harapan, kandasnya keinginan harus kami kubur bersama dalam-dalam. tepat H-17 kami menyusun semua rencana kami bersama, di hari itulah Tuhan seperti berbicara dengan kami berdua agar kami membatalkan keberangkatan kami ke kota Malang.

Alasan kami membatalkan keberangkatan kami adalah karena H-17 keberangkatan kami, ada surat dari pemerintah kota Surabaya yang mengharuskan bagi setiap warga yang hendak keluar dari Surabaya atau masuk kota Surabaya untuk melakukan test SWAP terlebih dahulu dengan status hasil nya adalah Negatif. Dan dianjurkan untuk melakukan Karantina selama 14 Hari terlebih dahulu. Serta Himbauan dari Perusahaan tempat saya bekerja untuk setiap karyawannya tidak melakukan perjalanan ke luar kota

Tapi di sinilah kami belajar, kami di proses, kami di bentuk Tuhan.

Saat kami memikirkan ego kami, bisa saja kami nekat berangkat dengan segala cara di halalkan.

ataukah kami patuh pada teguran Tuhan lewat hal-hal yang terjadi di sekitar kami yang menunjukkan bahwa Tuhan tidak menghendaki perjalanan kami.

Mendengar berita bahwa covid semakin marak kembali setelah liburan panjang & masa pilkada lalu, melihat situasi kondisi cuaca akhir-akhir ini yang sungguh mengerikan & ekstrim.

Hal-hal sederhana seperti inilah Tuhan mencoba berkomunikasi dengan kami.

Dan kami mau meresponi itu,

Kami tidak ingin dengan keegoisan kami yang tetap ingin berangkat, kami akan membahayakan nyawa atau kesehatan masing-masing pribadi kami.

Bukankah sebagai pasangan kami harus saling menyayangi, menjaga, melindungi, mengingatkan, menegur bila kami salah.

Dan keputusan kami, kami membatalkan perjalanan kami demi kebaikan kami berdua, dan terlebih kami mau belajar taat, setia & mendengar suara Tuhan plus meresponi nya.

Di sini kami sedih iya secara manusia,

tapi kami bersyukur karena Tuhan baik bagi kami berdua, Tuhan sayang kami berdua, & kami berdua berharga di mata Tuhan & maka dari itulah Tuhan tidak menghendaki kami berangkat berlibur.

Di balik gagalnya rencana yang kami buat.

Kami masing-masing belajar apa arti suatu ketaatan, suatu kesetiaan.

Karena saat kami mementingkan ego kami dengan tetap nekat berangkat, bisa saja kami berdua terkena virus covid ini & hal lain terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Dan juga dengan aturan yang telah di tetapkan, kami mau belajar menjadi warga yang baik & taat akan himbauan yang berlaku dari pemerintah maupun dari perusahaan agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota untuk hal yang tidak penting sekali.

Inilah kisah kami berdua.


~ Tuhan Memberkati ~


https://regional.kompas.com/read/2020/12/13/14140091/ini-6-point-penting-surat-edaran-risma-jelang-natal-dan-cuti-bersama-di?page=all#page2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar