Jumat, 04 September 2020

Kehadiran mu (MW) adalah sebuah misteri anugrah Tuhan bagiku

 Ada satu waktu di mana saat masa kuliah, Tuhan ijinkan saya untuk di pertemukan dengan seseorang, sebut saja dia MW. Secara usia kami hanya terpaut ± 2 tahun, tapi secara study, kami terpaut hanya 1 tingkatan.

Tuhan pertemukan saya dengan MW saat kita sama-sama menempuh Study di salah satu perguruan tinggi yang ada di Malang. Dan ternyata, kami mengambil jurusan yang sama yaitu Akuntansi..

Jadi, ceritanya itu ketika dia ada di tingkatan semester 5, sedangkan aku baru saja menginjakkan kaki ku di semester 3. Kejadian itu terjadi di tahun 2012. Pada saat itu, kami terlibat dalam satu kegiatan mahasiswa di bidang kerohanian atau keagamaan.. Ya, di tempat itulah semua cerita itu di mulai. Pada masa dia berada di semester 5 itulah, dia menjabat menjadi salah satu ketua dalam organisasi itu beserta kedua partner nya. Dan di masa dia memimpin, aku mencoba terjun terlibat dalam organisasi tersebut. Dia mengundang aku secara pribadi lewat pesan singkat untuk bisa ikut Doa pagi di tempat kami. Dia sampai H-1 mengingatkan kembali untuk besok hadir dalam doa pagi. Akhirnya aku pun datang.

Juga ada satu event paskah yang akan diadakan oleh komunitas kami di kampus. Dan aku mencoba memberanikan diri ikut terlibat dalam kepanitiaan event paskah itu. Di bawah bimbingan angkatannya, aku terjun dalam sebuah pelayanan di situ bersama teman-teman ku. Sebelum menjelang acara event di mulai, kami para panita biasa nya akan mengikuti acara rutin yaitu doa siang di sebuah tempat kecil di sebelah lapangan basket. Ketika itu dia yang memimpin Firman. Dengan wibawa yang melekat dalam dirinya, dia membawakan sebuah Firman, renungan singkat tentang kisah Yusuf. Yusuf mempunyai perjalanan hidup yang tidaklah mudah. Tapi dalam setiap proses yang di ijinkan Tuhan untuk Yusuf lalui, Yusuf tidak marah, dendam, protes sama Tuhan, Yusuf tetap berpikir positif terhadap rencana indah Tuhan pada dirinya. Sampai setelah beberapa tahun lamanya, Yusuf menerima tuaian dari hasil kesabarannya..

Disaat dia membawakan Firman atau renungan singkat tentang kisah Yusuf itulah yang menginspirasi ku, bahwa apa yang terjadi dalam hidup ku, apa yang Tuhan ijinkan menjadi proses hidup ku, itu semua karena Tuhan mau menjadikan aku pribadi yang kuat, tangguh & tetap mengandalkan Tuhan..

Di situlah titik awal kekaguman ku pada sosok MW. Dalam hati, aku berkata, Tuhan sosok seperti MW yang aku perlukan untuk bisa menjadi mentor bagi ku, yang bisa membimbing aku, menguatkan ku di saat aku hancur dan rapuh.. Aku mencoba cara-cara, memutar otak ku, sampai akhirnya aku bisa mendapatkan kontak dia, akun media sosialnya.. Hubungan semakin akrab. Rasa feel pun tanpa aku sadari mulai mengisi hatiku. Ku simpan rasa kagum ku sampai menjadi rasa feel kepada MW. Hanya teman teman ku saja yang tahu secara perlahan.. Bahkan sampai pedulinya mereka sama aku, ada salah satu dari mereka menyebut MW dengan sebutan pangeran mawar putih ( karena teman ku tahu betul aku begitu menyukai mawar putih ), bahkan teman ku juga membuatkan sebuah istilah singkatan atau gabungan nama antara aku dengan MW, Yaitu " Iᴍᴀɴ "..

Kurang lebih selama satu tahun berjalan, di pergantian semester tahunan, aku tak sengaja memperhatikan MW terus seperti biasa dari kejauhan.. Sempat suatu ketika, aku melihat dia begitu dekat dengan salah satu adik tingkatan. Sampai suatu ketika di sebuah event yang aku pegang, aku mencurigai kedekatan mereka bukan sebatas teman biasa. Di situ hatiku hancur berkeping, saat itulah aku memutuskan menghilang dari kehidupan MW, baik dengan menghapus nomor kontak dia, teman baiknya, menghapus pertemanan di akun media sosial, bahkan saat dia mengajak aku untuk ikut persekutuan doa dll nya, aku menghindari dengan alasan aku sibuk dengan tugas kuliah ku..

Sampai waktu berjalan terus, akupun mencoba melupakan dia, sampai di masa semester akhir ku, Tuhan ijinkan aku mengenal seseorang. Mengenal dengan waktu yang singkat saja, dalan hitungan bulan, aku mencoba mengenalkan sosok itu pada cece ku & ternyata cece juga mengenalkan sosok itu kepada sahabat baiknya. Mereka berdua berkata kepada ku bahwa mereka berdua tidak setuju akan sosok ini. Sampai akhirnya, aku mencoba jujur kepada kelurga ku. Papa mama dan almarhum uak juga tak menyetujui kedekatan ku bersama orang ini. Kami pun nekat jalani hubungan backstreet di sebuah tanggal dan bulan kelahiran kami yang kami gabungkan.. Menjalani hubungan itu dengan berdasarkan ego kami, kami hanya bertahan selama 4 bulan saja. Ketidakcocokkan antara aku dengan dia dan sebuah mimpi yang menjelaskan bahwa dia selingkuh pun menjadi tanda bahwa hubungan kami harus kandas di seumuran jagung. Saat itulah titik terendah ku terjadi, skripsi yang ada di depan mata ku buang jauh jauh selama kurang lebih satu bulan penuh, aku memilih pulang ke rumah, aku tidak mau kembali ke kost ku karena aku juga sudah tidak ada tanggungan mata kuliah, hanya beban skripsi saja.. Sampai akhirnya aku berkata, aku tidak mau gagal untuk kedua kalinya. Di saat impian 3½ tahun lulus kuliah ku gagal untuk mempertahankan dia, aku tidak mau di kesempatan kedua ku dalam waktu 4 tahun harus wisuda ku gagal kembali. Akhirnya ku tekat kan, aku tempuh, aku kejar skripsi ku dan aku bisa selesaikan skripsi dan wisuda tepat waktu dengan menempuh 4 tahun perjalanan.

Di saat itu, Tuhan kasih sebuah jalan untuk aku bisa langsung mendapatkan pekerjaan. 4 Tahun setelah kejadian pahit itu, ada dua orang yang memiliki ketertarikan sama aku, mereka berdua adalah saudara sepupu. Mereka berdua mencoba untuk bisa membuka hati ku yang telah ku tutup selama 4 tahun lamanya. Mereka telah mengungkapkan rasa feel mereka sama aku secara hampir bersamaan, hanya dalam hitungan selisih berapa hari saja. Singkat kata, salah satu dari mereka bisa buat aku nyaman dan kita dekat selama 15 buLan saja. Setelah itu aku memilih untuk meninggalkan dia karena berbagai pertimbangan dan masalah masalah yang terjadi.

Vakum selama ± 4 buLan, tak ku sangka tak ku duga. Sosok MW muncul kembali dalam kehidupan ku sekarang. Dia muncul dengan permintaan pertemanan di salah satu akun media sosial ku. Aku bingung, aku harus terima atau aku biarkan. Batinku berseteru, apakah dia tahu kalau akunnya pernah aku hapus pertemanannya? Akhirnya tangan ku pun memilih menerima pertemanan itu. Dan aku langsung mencari akun media sosialnya yang lain dan aku pun mengundang nya untuk berteman. Dan dia menerima pertemanan itu. Setelah berapa hari, aku membuka salah satu akun media sosial ku yang lain dan ternyata ada sebuah undangan pertemanan dari MW. Aku kaget, aku bingung, aku shock, kok bisa dia minta pertemanan di akun itu juga. Dan sama, aku pun menerima pertemanan itu.. Di saat kemunculannya kembali, sejuta rasa kagum, feel yang dulu coba ku buang, dan juga rasa luka karena dia bersama dengan seseorang itu berkecamuk dalam hati ku secara bersama. Entah apa yang merasuki hati ku, sebuah rasa yang pernah coba ku buang sekitar 6 tahun lalu tiba-tiba muncul lagi. Selama ini di saat orang orang yang dahulu pernah dekat dengan ku, tiba-tiba kembali, aku biasa saja. Tapii, tidak dengan kemunculan MW.

Saat perayaan ulang tahun Indonesia lalu, dia melakukan sebuah perjalanan untuk membuat sebuah konten. Dan malam harinya aku membaca sebuah postingan dia, bahwa MW sedang terluka saat proses pembuatan konten tersebut. Aku pun mencoba memberanikan diri chat MW & berkata get well soon ya. Dari situlah awal kedekatan, komunikasi kami terjalin. Aku pun menanyakan bagaimana dia dengan kekasihnya itu. Ternyata MW dan kekasihnya dulu pun kandas di tengah jalan karena sebuah alasan yang aku tahu, tapi aku tak bisa jelaskan detail mengingat itu hubungan mereka pribadi. Di situ, MW pernah menanyakan beberapa hal private kepada ku, yang membuat ku mencurigai ada apa dengan sosok MW? Sempat aku berkata, ke depan aku ingin ketika menjalin hubungan itu serius dengan ijin 2 keluarga. MW tahu itu semua. Sampai beberapa hari kemudian, MW berkata jujur pada ku tentang sebuah feel yang dia rasakan. Kami memiliki feel yang sama. Beberapa kesamaan, kecocokan. Tapii, kami tidak bisa bersama karena sebuah perbedaan. Dan sampai detik ini, MW sudah berkata untuk kedua kalinya bahwa dia memilih untuk mundur. Apalah daya, itu sudah menjadi keputusan dia. Aku yakin MW bisa mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya dan masa depannya..


Sedih, hancur, harapan kandas, semua aku harus merasakannya kembali..

Tuhan, bila memang Iᴍᴀɴ adalah kehendak Mu, yang terbaik bagi kami, maka permudahkanlah jalan bagi kami berdua..


Saat ini, hanya inilah kenangan yang bisa ku buat untuk mengingat bahwa Iᴍᴀɴ setidaknya pernah mengukir sebuah cerita. Sekalipun cerita yang ingin kita ukir bukan cerita luka seperti ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar