Kamis, 17 September 2020

Sepasang Sepatu πŸ‘ πŸ‘ 

Shallom sahabat Coretan Inge..

Kembali hari ini coretan Inge menyapa saudara semua..


Kali ini Coretan Inge ingin membahas tentang Sepasang Sepatu.

Kalian sudah tahu kan apa sih sepatu itu? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ), Sepatu dapat diartikan sebagai pembungkus kaki yang biasanya di buat dari kulit atau karet dan bahan-bahan sebagainya.

Di katakan sepatu pasti sepasang bagian kiri dan bagian kanan.

Seperti yang kita ketahui adanya filosofi tentang Sepatu, yuk kita simak :

Menurut artikel Hipwee, ada 5 Filosofi Sepatu.

1. Tak pernah sama tapi saling melengkapi.

Sepatu Kiri & Kanan Memiliki bentuk yang berbeda, namun keduanya saling melengkapi. Tanpa salah satunya, sepatu tidak akan memiliki arti.


2. Saling pengertian

Mengapa sepatu di katakan saling pengertian?

ini di sebabkan karena sepatu tidak harus melangkah bersama-sama, namun haruslah bergantian. Karena keduanya sudah pasti paham, mana yang harus melangkah berjalan lebih dahulu, dirinya ataukah pasangannya. Sehingga dari keselarasan ini, maka terbentuklah sebuah langkah yang indah untuk di lihat. Karena sepasang sepatu tidak mementingkan kepentingan dirinya sendiri.


3. Persamaan Sederajat

Sepasang yang sederajat tidak akan pernah merasa dirinya yang paling tinggi derajatnya atau yang paling hebat dari pasangannya. Sebaliknya, mereka memiliki derajat yang sama. Seperti dikatakan bahwa bila salah satu dari sepatu berada di lantai, maka pasangannya pun akan berada di lantai pula. Karena sepasang sepatu akan tetap bersama pasangannya dimana pun pasangannya berada.


4. Penampilan Bukanlah Jaminan

Hal yang bisa di pelajari dari sepasang sepatu adalah, penampilan bukanlah jaminan. Yang artinya sebagus, semahal, semewah apapun sepatu dia akan tetap berada di bawah & diinjak. Setampan & secantik apapun apabila di tempatkan di bawah, maka akan tetap berada di bawah & tidak akan berubah.


5. Pasangan serasi

Kenapa dikatakan pasangan serasi? Hal ini disebakan sepasang sepatu bagian kiri dan kanan tidaklah di buat sama. Tujuannya agar mereka mau berjalan & melangkah kemanapun sepasang sepatu akan berjalan seiringan yang akan berangkat bersama & sampai di tempat tujuan yang sama pula.


Keserasian sepatu tidak hanya ketika mereka di pajang tapi ketika dalam perjalanan pun mereka akan melangkah dengan serasi. Dan sepasang sepatu tidak akan nyaman apabila sepasang nya bukanlah pasangannya. Hal ini yang membuat kita belajar bahwa sepasang sepatu akan setia dengan pasangannya.


Ada istilah jadilah pasangan yang seperti sepatu. Sesuai dengan 5 poin filosofi yang sudah kita ulas, sama seperti itulah bagaimana kita dengan pasangan kita.

Sebagai pasangan, kita juga bisa belajar dari filosofi sepatu ya sahabat Coretan Inge.

Dimana sebagai pasangan, kita tidak memiliki kesamaan bahkan terkadang saudara kembar siam pun yang wajah & fisik nya sama persis, akan memiliki karakternya sendiri tapi mereka akan saling melengkapi satu sama lain. Ibarat sepasang sepatu, maka kita hendaknya sebagai pasangan juga bisa untuk saling melengkapi. 

Hal kedua dari filosofi sepasang sepatu adalah saling pengertian. Dimana sekalipun mungkin ada pasangan yang harus terpisah jarak karena pekerjaan atau keperluan bisnis atau apapun itu alasannya. Mereka akan tetap melangkah bersama, tidak egois dan menuntut. Tapi saling mengerti masing-masing pasangan.

Poin ketiga adalah persamaan derajat. Dimana dikatakan ketika kita sudah menjadi sepasang, maka tidak ada kata derajat yang lebih tinggi dari satunya. Kalian di satukan menjadi pasangan, maka kalian memiliki derajat yang sama. Ketika pasangan kita di cibir orang, dihina, dimaki atau dipuji, di sanjung dll sebagainya, maka sebagai pasangan kita juga akan merasakan dampaknya. Karena sepasang itu artinya 1 pasangan, bukan lagi 2 pasangan yang berjalan sendiri-sendiri sesukanya sesuai dengan ego masing-masing. Kalau masih memikirkan, memperdebatkan aku yang lebih dulu, aku yang lebih unggul aku yang sempurna dll, maka sepasang tidak akan bisa berjalan seirama.

Hal keempat dikatakan penampilan bukanlah jaminan. Penampilan mewah glamor memang seketika akan menarik & mencuri perhatian umum, bahkan penampilan yang lusuh kumuh pun di anggap sebelah mata. Namun apa kita lupa bahwa sepasang sepatu, semahal, sebagus apapun, dari bahan apapun, berhiaskan apapun dia akan tetap pada kodrat nya, melindungi kaki & berada di bawah untuk di injak. Ya, penampilan kerap di pandang sebelah mata oleh manusia lainnya. Karena tidak dapat di pungkiri, manusia melihat pertama kali dari penampilannya lalu menafsirkan dengan pandangan mereka sendiri, dengan gambaran mereka sendiri tanpa mereka mengingat bahwa kita semua sama-samalah manusia yang tidak sempurna. Manusia yang sama-sama berasal dari debu tanah. Yang ada waktu nya kita semua akan kembali pada tanah secara fisik, dan secara roh akan kembali pada sang pemilik hidup.


Yang terakhir yang dapat kita pelajari dari filosofi sepasang sepatu adalah ia merupakan pasangan yang serasi. Serasi bukan di katakan bukan hanya ketika di pajang yang membuat mata terpanah sekejap mata. Tapi pasangan serasi adalah pasangan yang berbeda. Karena dari perbedaan itulah mereka akan saling melengkapi satu sama lain. Dan keserasian, kedekatan akan terjalin saat mereka berjalan bersama, bergandengan tangan bersama menuju tempat yang sama. Berjalan seirama & tetap setia dengan pasangan tanpa meninggalkan pasangan. Ketika pasangan bukan pasangannya, maka akan terlihat aneh. Ketika sepasang sepatu berjalan sendiri maka akan terlihat aneh pula. Begitu pula dengan sepasang kekasih, saat mereka berjalan sendiri, saat mereka tidak bersama, akan menjadi keanehan bagi mata yang melihat. Biarlah kita sebagai sepasang kekasih sama-sama bertumbuh di dalam Tuhan, bukan berjalan sendiri-sendiri. Tapi saling merangkul, saling bergandengan tangan untuk melangkah bersama. Bukan meninggalkan pasangan & melangkah dengan sepatu yang lain..

Oh ya Sahabat, Mungkin ada yang berkata, beli sepatu baru awal nya tidak sakit, tidak enak d pakai, tapi ternyata saat di pakai kaki terluka, kaki memerah. Ingat itu hanya awal karena perlu beradaptasi terlebih dahulu. Seiring di pakai, seiring berjalan waktu, maka tidak ada luka, tidak ada merah lagi di kaki kalian.. Kuncinya sabar, tetap tekun, dan enjoy menikmati setiap proses.

Begitu pula dengan pasangan, ada masa suka dan duka, ada masa bahagia tertawa dan masa menangis bersedih. Tapi semua hanyalah sementara, tidak akan abadi selamanya permasalahan, pergumulan, semua akan ada jalan keluar, asal kita mau sabar, dan stop, berhenti menyalahkan keadaan, terlebih menyalahkan Tuhan. Nikmati proses nya maka akan kalian tuai hasilnya. Mungkin tidak sekarang juga kalian akan melihat hasil tapi hasil yang Tuhan berikan tidak akan mengecewakan kita. Tuhan tahu kapan waktu yang terbaik untuk menjawab setiap doa-doa yang kita sampaikan, kita utarakan bahkan kita kayuh setiap saat. Tuhan tak menutup mata, biarkan Tuhan bekerja dengan caraNya yang ajaib..



πŸ˜‡Tuhan Memberkati πŸ₯°

Semoga bermanfaat bagi pembaca semua & bisa melangkah bersama dengan pasangan & tetap setia bergandengan tangan dalam mengiring Tuhan.

Maaf bila ada kekurangan kata..


πŸ”₯πŸ”₯ Keep On Fire With JesusπŸ”₯πŸ”₯

Tidak ada komentar:

Posting Komentar